0% found this document useful 0 votes98 views3 pagesOriginal TitleKitab Wirid Sakran - Karangan Habib Ali bin Abi Bakar As-SakranCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes98 views3 pagesKitab Wirid Sakran - Karangan Habib Ali Bin Abi Bakar As-SakranOriginal TitleKitab Wirid Sakran - Karangan Habib Ali bin Abi Bakar As-SakranJump to Page You are on page 1of 3Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
HabibUmar lahir di Tarim, Hadramaut, pada hari senin bulan Muharram, 43 tahun yang lalu, dari pasangan Zahra binti Ahmad dan Muhammad bin Hafidz. Sejak berumur sembilan tahun, beliau sudah yatim karena ditinggal ayahnya. Ketika Ayahnya diculik oleh gerombolan komunis dan tidak diketahui jenazahnya.
Bagi kalangan pengamal ilmu hikmah, tentu hizib sakron sudah tidak asing lagi di telinga. Hal ini karena hizib ini memiliki segudang manfaat bagi para pembaca dan pengamalnya. Selain itu amalan pembukanya pun terbilang sangat mudah jika dibandingkan dengan hizib-hizib di artikel ini kami akan sedikit mengulas mengenai hizib sakron secara lebih mendalam. Namun sebelumnya kami harapkan bagi Anda yang ingin mengamalkan hizib ini untuk mendapatkan ijazah pengamalannya dari guru atau kyai yang memang sudah memiliki ijazah hizib sakron. Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya kejadian-kejadian yang tidak tidak semakin penasaran, berikut ulasannya!Pengertian Hizib SakronKhasiat Hizib SakronBacaan Hizib SakronTata Cara Pengamalan Hizib SakronPenutupHizib sakron adalah sebuah kumpulan dzikir dan doa yang disusun berdasarkan ayat Al Qur’an dan hadits. Adapun penyusun hizib yang satu ini adalah Habib Ali bin Abu Bakar As-Sakran. Nah penamaan hizib ini dengan nama “sakron” merupakan penisbatan terhadap salah satu gelar beliau yaitu As-Sakran mabuk.Yang jadi pertanyaan, kenapa Habib Ali digelari “sakran” atau orang yang mabuk? Apakah beliau adalah manusia yang gemar mabuk dan meminum khamr atau arak? Tentu saja bukan. Hal ini dikarenakan Habib Ali bin Abu Bakar adalah salah satu wali yang terkenal masyhur sangat mencintai besarnya cinta beliau kepada Allah, membuat beliau mabuk cinta kepada-Nya. Selain itu beliau juga merupakan satu dari sekian banyak wali yang mempunyai banyak keutamaan dan seorang ulama, tentu saja beliau seorang ahli ilmu dan insya Allah termasuk golongan orang-orang shaleh. Kemudian sebagai seseorang yang bergelar habib, tentu saja beliau merupakan salah satu dari keturunan Baginda Muhammad SAW. Nah itulah sedikit informasi mengenai pengertian dan asal-usul dari hizib Hizib SakronMeskipun merupakan salah satu hizib yang mudah diamalkan, hizib ini memiliki berbagai khasiat yang cukup besar dan dapat membantu Anda dalam kehidupan sehari-hari. Diantara khasiat dari hizib ini adalahMembentengi Diri dari Mahluk GhaibBagi Anda yang kini sedang diganggu oleh jin dan mahluk ghaib lainnya, hizib ini sangat cocok untuk Anda amalkan dan dawamkan. Hizib ini insya Allah mampun untuk membentengi Anda dari segala macam hal-hal yang berbau ghaib, apapun Orang-orang yang Terkena SantetKemudian hizib ini juga mampu untuk menangkal santet yang datang dari orang yang benci dan dengki terhadap Anda. Sama saja baik itu santet maupun teluh. Tak peduli kuat atau lemahnya santet tersebut, insya Allah hizib ini mampun menangkal dan mengobati santet. Bahkan hizib ini pun mampu membalikkan santet tersebut kepada Segala Urusan KehidupanBerikutnya hizib ini pun mampu memudahkan dan membantu Anda dalam menghadapi berbagai masalah yang Anda hadapi dalam kehidupan keseharian. Misalnya bagi Anda yang seorang pengusaha yang sedang mengalami kebangkrutan, maka hizib ini sangat cocok Anda jika Anda adalah seorang pemimpin suatu daerah dan kini tertimpa banyak masalah dan tantangan, maka hizib ini sangat tepat sebagai salah satu ikhtiar Anda untuk menghadapi berbagai masalah Wibawa dan KharismaKemudian hizib ini pun dapat meningkatkan kharisma dan wibawa seseorang. Karenanya hizib ini sangat cocok untuk diamalkan para guru, penceramah, pemimpin, pengusaha dan berbagai profesi lain yang membutuhkan kewibawaan dan Hizib Sakronاللَّهُمَّ إِنِّى احْتَطْتُ بِدَرْبِ الله طُوْلُهُ مَاشَاءَ الله قُفْلُهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله بَابُهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ الله صَلَّى الله عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ أَحَاطَ بِنَا مِنْ بِسْمِ الله الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ, الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ, الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ, مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ,إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ, إِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ, صِرَاطَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّآلِّيْنَ سُوْر 3×الله لآإِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ, لاَتَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَنَوْمٌ, لَهُ مَافِي السَّمَاوَاتِ وَمَافِي الأَرْضِ, مَنْ ذَاالَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ, يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيْهِمْ وَمَاخَلْفَهُمْ, وَلاَيُحِيْطُوْنَ بِشَيْئٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَاشَاءْ, وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ وَلاَ يَؤُوْدُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُبِنَا اسْتَدَارَتْ كَمَا اسْتَدَارَتِ الْمَلاَئِكَةُ بِمَدِيْنَةِ الرَّسُوْلِ بِلاَ خَنْدَقٍ وَلاَ سُوْرٍ مِنْ كُلِّ قَدَرٍ مَقْدُوْرٍ وَحَذَرٍ مَحْذُوْرٍ وَمِنْ جَمِيْعِ السُّرُوْرِ تَتَرَّسْـنَا بِالله 3×مِنْ عَدُوِّى وَعَدُوِّ الله مِنْ سَاقِ عَرْشِ الله إِلَى قَاعِ أَرْضِ الله صُنْعَتُهُ لاَ تَنْقَطِعُ بِأَلْفِ أَلْفِ أَلْفِ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِالله الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ, عَزِيْمَتُهُ لاَ تَنْشَقُّ بِأَلْفِ أَلْفِ أَلْفِ لاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِالله الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ,اللَّهُمَّ إِنْ أَحَدٌ أَرَادَنِى بِسُوْءٍ مِنَ الْجِنِّ وَالإِنْسِ وَالْوُحُوْشِ مِنْ بَشَرٍ أَوْ شَيْطَانٍ أَوْ وَسْوَاسٍ فَارْدُدْهُمْ فِي انْتِكَاسٍ وَقُلُوْبَهُمْ فِي وَسْوَاسٍ وَأَيْدِيَهُمْ فِي إِفْلاَسٍ وَأَوْبِقْهُمْ مِنَ الرِّجْلِ إِلَى الرَّأْسِ لاَ سَهْلَ يَجْدَعُ وَلاَ جَبَلَ يَقْطَعُ بِأَلْفِ أَلْفِTata Cara Pengamalan Hizib SakronUntuk mendapatkan khasiat yang diinginkan, hizib ini mesti diamalkan dengan cara yang benar dan sesuai panduan. Diantara cara pengamalan hizib ini adalahPertama Membaca hizib ini setelah melakukan shalat Sebelum membaca hizib ini, hendaknya Anda melakukan tawassul kepada Rasulullah SAW, Nabi Ilyas, Syaikh Maulana Ilyas, dan kepada Habib Ali bin Abu Bakar Membaca hizib sakron sebanyak 3 Menaburkan garam di sekitar rumah sudah jelas ulasan mengenai hizib sakron? Sebaiknya, Anda yang mengamalkan hizib sakron membekali diri dengan ijazah juga dari guru atau ustadz yang JugaHizib Khofi Pengertian, Khasiat, Bacaan & Tata Cara PengamalanHizib Sulaiman Pengertian, Khasiat, Bacaan & Tata Cara PengamalanHizib Ikhfa Pengertian, Khasiat, Bacaan & Tata Cara Pengamalan
SayidinaAbu Bakar ra. berkata "Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Sholat tersebut sebagai kafaroh (pengganti) sholat 400 tahun dan menurut Sayidina Ali ra. sholat tersebut sebagai kafaroh 1000 tahun. Habib Ali bin Abubakar As Sakran bin Abdurrahman Assagaf, bergelar AsSakran (dimabuk cinta Ilahi). Terkenal dalam berbagai
Wird Al-Imam Abu Bakr As-Sakrān Hizb of Habib Ali bin Abu Bakar Al Sakran Bismillahir rahmanir RahimAsh-hadu an-la ilaha illallahu wandahu la syarika lahu, wa asyhadu anna sayyidana In the name of Allah, the Most Merciful, the Most testify, there is no God but Allah, the Almighty, there is no partner for Him. And I testify, our lord Muhammadan `abduhu warasuluh. Help billahi wa malaikatihi wa kutubihi wa rusulihi wa bil yawmil end wabil qadari khayrihi wa syarrihi, shadaqallahu wa shadaqa rasuluh, shadaqallahuwashadaqa rusuluh. Muhammad is His servant and messenger. I have faith in Allah and His angels; His books; His messengers; Judgment Day; and the existence of destiny, good or bad. True God, and indeed His Apostles. Amantu bisy-shari’ati wa shaddaq-tu bisy-syafi’ah. Wa in qultu syay-an khi-lafal ijma’i raja’tu fanhu watabarra’tu min kulli dinin yukhalifu dinal Islam. I believe in the Shari’a and I justify the Shari’a. If I say something different from the ulama ijrnak agreement, I immediately revoke it. And I let go of every religion that is not compatible with Islam. Allahumma inni uminu bima ta’lamu annahul haqqu Indaka wa abra-u ilayka mimma talamu annahul haqqu indaka wa abra-u ilayka mimma talamu annahul bathilu Indaka fakhudz minni jumalan wala tuthalibni fit-taf-shili. O Allah, verily I believe in something that You know that it is true of You, and I release from You something You know that it is null and void. Then take it from me all in all and do not torture me in isolation. Astagh-firullahal `adhim wa atubu ilayhi – 3 x. I beg forgiveness from Allah, the Supreme Being, and I repent to Him – 3 x Nadamtu min kulli syarrin. Ash-hadu an la ilaha illallahu wandahu la syarika lahu wa asyhadu anna sayyidana Muhammadan `abduhu warasuluhu, wa anna Abdullahi warasuluhu wabnu amatihi. I regret any bad deeds. I testify, there is no God except Allah, the Almighty, who has no partner for Him. And I testify, our lord Muhammad is His servant and apostle Wakalimatuhu alqaha ila Maryama wa Rauhun minhu. Wa annal jannata haqqun wa annan nara haqqun wa anna . And indeed the Prophet was His servant and apostle, and the son of His servant, and His words, which He gave to Mary, and the spirit that came from Him. And indeed heaven is true, hell is true, and kulla ma akh-bara bihi Rasulullahi sallallaahu alayhi wasallama haqqun. Wa anna khayrad dun-ya everything that the Prophet said was true. And the real good of the world wal akhirati fii taqwallahi wa tha’atihi, wa annasy-syarrad dun-ya wal akhirati fi ma’shiyatillahi and the afterlife lies in piety to Allah, and obeys Him. And actually the ugliness of the world and the hereafter lies in immorality to Allah wamukhalafatihi. Wa annas sa’ata atiyatun la rayba fiha wa annallaha yab’atsu man fil qubur. and against him, and the Day of Resurrection must come, no doubt, and God will raise up the corpse in the tomb, no doubt. The teachings of la-ilaha illallahu wandahu la syarika lahu, wa asy-hadu anna sayyidana Muhammadan rabduhu wa rasuluhu. I testify, there really is no God except Allah, the Almighty, there is no partner for Him. And I testify, our lord Muhammad is his harnba and apostle. La ilaha illallahu afna biha ilaha illallahu ad-khulu biha qabri. There is no god but Allah, I spent my age with this blessing God but Allah, I entered my grave with this blessing sentence. La ilaha illallahu akhlu biha ilaha illallahu alqa biha rabbi. There is no god but Allah, I am alone with this blessing is no god but Allah, I met my Lord with this blessing sentence. La ilaha illallahu qabla kulli ilaha illallahu ba’da kulli syay-in. There is no god but Allah, before the form of is no god but Allah, after manifesting everything. La ilaha illallahu yabqa rabbuna wa yafna kulla ilaha illallahu astaghfirullah, There is no god but Allah, God who embraces the appearance of all is no god but Allah, I beg forgiveness from Allah. La ilaha illallahu astaghfirullah,La ilaha illallahu astghfirullah, wa atubu is no god but Allah, I beg forgiveness from is no god but Allah, I beg forgiveness from Allah. and I repent to Him. AI-fatihah ila ruhi sayyidina Al-Habib Ali ibn Abi Bakri As-Sakran wa ushulihi wafuru’ihi, annallaha yu’li darajatihim fii jannah, wa an yu’ida’ alayna mim barakatihim wa asrarihim wa anwarihim wa’ulumihin wanafahatihim fid- dini wad-dun-ya wal akhirah. Wa ila hadh-ratan nabiyyi sayyidina Muhammadan sallallaahu `alayhi wa overtook wa-sallama. Al Fatihah. Al-Fatihah was dedicated to the spirit of Al-Habib Ali ibn Abi Bakar As-Sakran, and his ancestors and their descendants. May Allah will elevate their rank in heaven, and will return their blessings to us all the secrets, light, knowledge, and their sweet smell in religion, the world, and the hereafter. And also be dedicated to our lord Prophet Muhammad sallallaahu Alayhi wa Alihi wa Sallam. Al Fatihah 1x Wird as-SakranPrayer and RatibAl-Arifbillah al-Habib Ali ibn Abubakar As-Sakran Bismillahir rahmanir the Lord, is a bidarbillahi masya-Allahu quf-luhu la ilaha illallahu babuhu Muhammadun Rasulullahi sallallaahu alayhi wa transfer over wasallamaO Allah, indeed I fenced myself with the fence of Allah which is as long as God wants, the key is the word La ilaha illallah and the door is the sentence of Muhammadur the messenger of Allah, sallallaahu wa over the is good, min bismillahir rahmanir rahim. Alhamdu lillahi rabbi alamin. Ar-Rahmanir uterus. Maliki YawmidGod encloses us all with the words Bismillahirrahmanirrahim, in the name of Allah, the Most Merciful, the Most Merciful. Praise be to Allah, the Lord of hosts, the Most Merciful, the Most Merciful, the Kingdin. iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in. Ihdashash shirathal mustaqim. Shirathal-ladzina an’amta `alayhim ghayril magh-dlubi alayhim waladl-dllallin. the Day of Judgment. Show us the straight path, the path of those who have given them favors for them, who are not wrath on them and are not misguided. la ilaha ilia huwal hayyul qayyumu la tak-khudzuhu sinatun wala nawm. Lahu ma fis-samawati wama fil ardl. Man dzal ladzi yasyfa’u `indahu ilia bi-idz-nihi, ya’lamu ma bayna aydihim wama khalfahum wala yuhithuna bisyay-in min illa bima sya-a. Wasi’a kursiyyuhus samawati wal ardla wala ya-uduhu hif-dhuhuma wahuwal alliyyul there is no god but Him, who lives eternally always taking care of His creatures, not sleepy and not sleeping. To Him what is in the heavens and what is on earth. Who can intercede in the sky by His side without His permission. He knew what they expected and behind them, and they knew nothing of God’s knowledge but what God wanted. His chair covers the heavens and the earth. And he doesn’t mind keeping them both. He is the Supreme and the Supreme.Binastadarat kamastadaratil mala-matu is an apostolic bimadinatir if khandaqin wala surin min kulli qadarin maqdurin wahadzarin mah-dzurin wamin jami’isy syururi ta-tarrasna billahi – 3 x.Together we formed a circle like the angel circle in the city of Madinatur apostle, without a ditch of protection and without a guarding fence of all the provisions that were determined, and concerns that were feared, and of all ugliness I fortified myself to Allah 3x.Min Raduwwina wa aduwwillahi min saqi ila qa’i ardlillahi. Shun’atuhu la tanqathi’u bi alfi alfi la hawla wala quwwata ilia billahil ` yourself from my enemies and enemies of Allah from the pillar of the Throne of Allah to the bottom of the earth Allah created by Him who will not break up with a billion sentences La hawla wala quwwata illa billahil adhim There is no power and no power except from Allah, the Most High and Most great.Allahumma in ahadun aradani mute-in urinal jinni wal insi wal wuhusyi min basyarin aw syaythanin aw was-wasin fardud-hum fintikasin waqulu-buhum fi waswasin wa aydihim fi ifla-sin wa awbiq-hum minar rijli filar-raksi la sahla yajda’u wala jabala yugtha’u bi alfi la hawla wala quwwata illa billahil ` Allah, if someone wants evil against me, from among the jinn or humans, or the inhabitants of the earth who are wild and destroy, both from humans and demons, or doubts and doubts, return to them in reverse, and precisely their hearts are in doubt and doubt, and their hands in nothingness. Destroy them from foot to head. There is no restraining ease and no mountain is cut off with a billion words of La hawla wala quwwata illa billahil adhim There is no power and no power except from Allah, the Most High and Most Great.Wa sallallaahu ala sayyidina Muhammaddin wa transfer over wa shahbihi wa the grace of God be abundant always to our chief Prophet Muhammad and his family and friends. Also, bless AL IMAM AS-SAKRANHe is Sayyidinal Imam Abu Bakar As-Sakran bin Syeikh al Ghauts Abdurrahman As-Seggaf bin Muhammad Maula Dawilah bin Ali bin Alwi Al-Ghoyur bin Al-Imam Al-Faqih Al-Muqaddam Muhammad bin Ali bin Muhammad Shohib Mirbath bin Ali Khali Qasam bin Alwi ibn Muhammad ibn Alwi ibn Ubaidillah bin Ahmad Al Muhajir ibn Isa Ar-Rumi bin Muhammad An-Naqib ibn Ali Al-Uraidhi bin Ja’far Ash-Shodiq bin Muhammad Al-Baqir bin Ali Zainal Abidin ibn Husain bin Siti Fatimah Az -Zahro bint Muhammad MuhammadHe was called As-Sakran drunk, because he was drunk with his love for Allah Allah Abu Bakr was blessed with five sons, namely Muhammad al-Akbar, Hasan, Abdullah, Ali, and Ahmad. Of his three children named Abdullah, Ali and Ahmad brought down the family of al-Aydrus, Syahabuddin, al-Mashur, al-Hadi, al-Wahath, is a guardian of Allah who has various kinds of extraordinary karamah. He comes from the descendants of Al-Ba’alawi. Some of his karamah have been told that there were once two people who came to the city of Tarim Hadhramaut with the intention of visiting every prominent person from the Al-Ba’alawi family in the at a mosque Jami both found Sheikh Abu Bakar praying at the mosque. After Friday prayers, the two were waiting for Sheikh Abu Bakr’s exit from the mosque. But he still sat worshiping in the mosque until almost sunset. The two people felt hungry, but the two did not dare to leave the mosque before meeting Sheikh Abu long after, Sheikh Abu Bakar Asseggaf turned to the two of them while saying “Take what is in this shirt.”Both found in the Sheikh’s clothes a piece of hot bread. The bread is enough to fill the stomachs of the two people. Even there is still the rest. Then the remaining bread was eaten by Sheikh Abu is told to have asked for a girl. Sheikh Abu Bakar when he heard the news had commented “The young man will not marry the girl, he will marry the girl’s mother”.What was said by Sheikh Abu Bakar was apparently true, because not long after the girl’s mother was divorced by her husband. Then the young man canceled the intention to marry the girl. In fact, instead she proposed to the girl’s was also told that there was a group of guests who visited the city of Tarim where Shaykh Abu Bakar Asseggaf lived. The guest was moved in his heart each wanting to eat oatmeal and meat. Just when the group of guests entered Sheikh Abu Bakar’s house, he immediately served oatmeal cooked with some of the group said “We want to drink rain water”.Sheikh Abu Bakar said to his assistant “Take the vessel and fill it with water in the Bahsin family spring”.The servant immediately came out carrying a vessel to take water as meant by his brother. It turned out that the water taken from the Bahsin family’s spring was tasteless like was once told that there was a Qadhi from the Baya’qub family who cursed Sheikh Abu Bakar Asseggaf. When Sheikh Abu Bakr heard the curse, he only said “God willing, Qadhi Baya qub will blind both his eyes and his house will be taken away if he dies”.What Sheikh Abu Bakar said was done the same as was a ruler who seized the wealth of a servant from the Bani Syawiah family. The servant asked Sheikh Abu Bakar Asseggaf for help. On the next day the ruler suddenly came to the servant by returning all his possessions which were seized and he apologized for all his ruler told me “Alu has been visited by someone of this nature, so, while threatening me if I do not return your belongings that I have taken away”.All the attributes mentioned by the ruler are the same as those found in Sheikh Abu was also told by some of his friends that there had never been someone when on a trip in the desert with his family he suddenly felt thirsty not getting water. Until it almost died it felt like looking for water to drink. Finally he remembered Sheikh Abu Bakar Asseggaf and called his name for the person falls asleep he dreams of seeing a horseman say to him “We have heard your request for help, do you think we will ignore you?”When the man woke up from his sleep, he found that a Badwi was carrying a place of water standing in front of him. The Badwi gave him a drink until he was satisfied and showed him the way out so that he could safely get to his destination. An especially powerful litany of protection passed down and recited by the Bā ʿAlawī Litany of Abī Bakr as-Saqqāf, God be pleased with himA powerful litanty [wird] from the Saint and Scholar, Imām Abū Bakr bin ʿAbd al-Raḥmān as-Saqqāf used for protection from all evils from humans, jinn, people in positions of power and whatever else that tries to harm Kāẓim as-Saqqāf instructed all of the students of Sacred Knowledge during his Australian Tour in 2019 within Sydney to recite it three 3 times a day due to the heavy pressure of the demons of the humans and jinn, black magic [sihr] and all other evil activities and sins that are rampant in our be recited three 3 times a day as recommended by Ḥabīb Kāẓim as-SaqqāfOnce in the morning, preferrably after the Dawn Prayer [fajr];Once any time during the day, such as after the Noon Prayer [ẓuhr];Once in the evening, preferrably after the Sunset Prayer [maghrib].ARABICأَعُوذُ باِللّٰهِ مِنَ ٱلشَّيْطَانِ ٱلرَّجِيمْبِسْمِ اللّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمْأَلْلَّـٰهُمَّ إِنِّي أَحْتَطْتُ بِدَرْبِ اللّٰهِ، طُولُهُ مَا شَاءَ اللّٰهُ، قُفلهُ لَا إِلَـٰهَ إِلَّا اللّٰهَ، بَابُهُ مُحَمَّدٌ رَسُولٌ اللّٰهِ صَلىٰ اللّٰهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ، سَقْفَهُ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِٱللّٰهِ ٱلْعَلِيِّ ٱلْعَظِيمِأَحَاطَ بِنَا مِنْبِسْمِ اللَّـهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ ﴿١﴾الْحَمْدُ لِلَّـهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ ﴿٢﴾الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ ﴿٣﴾مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ ﴿٤﴾إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ ﴿٥﴾ اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ ﴿٦﴾صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ ﴿٧﴾سُورٌ سُورٌ سُورٌوَآيَةُاللَّـهُ لَا إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ مَن ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِندَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ۖ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ ﴿٢٥٥﴾بِنَا ٱسْتَدَارَتْ كَمَا ٱسْتَدَارَتِ ٱلْمَلَائِكَةُ بِمَدِينَةِ ٱلرَّسُولِ، بِلَا خَنْدَقٍ وَلَا سُورٌ، مِنْ كُلِّ قَدَرٍ مَقْدُورٌ، وَحَذَرٍ مَحْذُورٌ، وَمِنْ جَمِيعِ بِٱللّٰه ثلاثاًمِنْ عَدُوِّنَا وَعَدُوِّ اللّٰهِ، مِنْ سَاقِ عَرْشِ اللّٰهِ إِلىٰ قَاعِ أَرْضِ اللّٰهِ بِمَائَةِ أَلْفِ أَلْفِ أَلْفِ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِٱللّٰهِ ٱلْعَلِيِّ لَا تَنْقَطِعُ بِمَائَةِ أَلْفِ أَلْفِ أَلْفِ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِٱللّٰهِ ٱلْعَلِيِّ لَا تَنْشَقُّ بِمَائَةِ أَلْفِ أَلْفِ أَلْفِ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِٱللّٰهِ ٱلْعَلِيِّ إِنْ أَحَدٌ أَرَادَنِي بِسُوءٍ مِنَ ٱلْجِنِّ وَٱلإِنْسِ وَٱلْوُحُوشِ وَغَيْرِهِمْ مِنْ سَائِرِ ٱلْمَخْلُوقَاتِ مِنْ بَشَرٍ أَوْ شَيْطَانٍ أَوْ سُلْطَانٍ أَوْ وَسْوَاسٍ، فَٱرْدُدْ نَظَرَهُمْ فِي ٱنْتِكَاسٍ، وَقُلُوبَهُمْ فِي وَسْوَاسٍ، وَأَيْدِيهِمْ فِي إِفْلَاسٍ، وَ أَوْبِقْهُمْ مِنَ ٱلرِّجْلِ إِلىٰ ٱلرَّأْسِ، لَا فِي سَهْلٍ يَقْطَعُ، وَلَا فِي جَبَلٍ يَطْلَعُ بِمَائَةِ أَلْفِ أَلْفِ أَلْفِ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِٱللّٰهِ ٱلْعَلِيِّ اللّٰهُ عَلَىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَىٰ آلِهِ وَصَحْبِهِ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ ﴿١٨٠﴾وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ ﴿١٨١﴾وَالْحَمْدُ لِلَّـهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ ﴿١٨٢﴾فِي كُلِّ لَحْظَةٍ أَبَداً، عَدَدَ خَلْقِهِ، وَرِضَىٰ نَفْسِهِ، وَزِنَةَ عَرْشِهِ، وَمِدَادَ billāhi min ash-shayṭān ar-rajīmBismillāhir raḥmānir raḥīmAllāhumma innī aḥtaṭtu bidarbillāh, tūluhu mā shā Allāh, qufluhū lā ilāha ill Allāh, bābuhū Muḥammadur rasūlullāhi ṣall Allāhu ʿalayhi wa ālihī wa sallam, ṣaqfuhū lā ḥawlā wa lā quwwata illā billāhil ʿaliyyil ʿaẓīm;Aḥāṭa binā minBismillāhir raḥmānir raḥīm ﴾١﴿ Alḥamdulillāhi rabbil ʿālamīn ﴾٢﴿ Ar-raḥmānir raḥīm ﴾٣﴿ Māliki yawmiddīn ﴾٤﴿ Iyyāka naʿbudu wa iyyāka nastaʿī ﴾٥﴿ Ihdinaṣ ṣirāṭal mustaqīm ﴾٦﴿ Ṣirāṭal ladhīna an`amta `alayhim, ghayril maghdūbi ʿalayhim walaḍḍāllīn ﴾٧﴿[Sūra al-Fātiḥa 1, Verses 1-7]Sūrun sūrun sūr;Wa āyatu;Allāhu lā ilāha illā huwal ḥayyul qayyūm Lā ta’khudhuhū sinatuw wa lā nawm Lahū mā fissamāwāti wa mā fil’ arḍ Man dhalladhī yashfaʿu ʿindahū illa bi’idhnihi Yaʿlamu ma bayna aydīhim wa mā khalfahum Wa lā yuḥīṭūna bishay’im minʿilmihī illā bimā shā’ Wasiʿa kursiyyuhus samāwāti wal arḍa Wa lā ya’ūduhū hifẓuhumā Wa huwal ʿaliyyul ʿaẓīm ﴾٢٥٥﴿[Sūra al-Baqara 2, Verse 255]Binastādarat kamastadāratil malā’ikatu bi madīnatir rasūl, bilā khandaqin wa lā sūr, min kulli qadarin maqdūr, wa ḥadharin maḥdhūr, wa min jamīʿish shurūr,Tatarrasnā billāh 3 timesMin ʿaduwwinā wa ʿaduwwillāh, min sāqi ʿarshillāhi, ila qaʿi arḍillāhi, bi mi’ati alfi alfi alfi lā ḥawla wa lā quwwata illā billāhil ʿaliyyil ʿaẓīm;Ṣinʿatuhū lā tanqaṭiʿu bi mi’ati alfi alfi alfi lā ḥawla wa lā quwwata illā billāhil ʿaliyyil ʿaẓīmm;ʿAzīmatuhū lā tanshaqqu bi mi’ati alfi alfi alfi lā ḥawla wa lā quwwata illā billāhil ʿaliyyil ʿaẓīmm;Allāhumma in aḥadun arādanī bi sū’in minal jinni wal insi wal wuḥūshi wa ghayrihim min sā’iril makhluqāt; min basharin aw shayṭānin aw sulṭānin aw waswās, fardud naẓarahum fintikās, wa qulūbahum fī waswās, wa aydīhim fī iflās, wa awbiqhum minar rijli ilar ra’s, lā fī sahlin yaqtaʿ, wa la fi jabalin yaṭluʿ, bi mi’ati alfi alfi alfi lā ḥawla wa lā quwwata illā billāhil ʿaliyyil ʿaẓīmm;Wa ṣall Allāhu ʿalā sayyidinā Muḥammadin, wa ʿalā ālihī wa rabbika rabbil ʿizzati ʿammā yaṣifūn ﴾١٨٠﴿Wa salāmun ʿalal mursalīn ﴾١٨١﴿Walḥamdu lillāhi rabbil ʿālamīn ﴾١٨٢﴿[Sūra aṣ-Ṣāffāt 37, Verses 180-182]English TranslationI seek refuge in God from the accursed Satan!In the Name of God, the Most Compassionate, the Most God! I have protected myself with the fortification of God the length of which is what God has Willed; its lock is there is no god but God; its door is Muḥammad is the Messenger of God God bless and safeguard him and his family; its roof is, there is no Power nor Strength except with God, the Most Exalted, the Mighty.We surround ourselves withIn the Name of God, Most Compassionate, Most Merciful ﴾١﴿All Praise be to God, Lord of the Universe ﴾٢﴿Most Compassionate, Most Merciful ﴾٣﴿Lord of the Day of Judgement ﴾٤﴿You alone do we worship, and to You alone do we turn for help ﴾٥﴿Guide us to the Straight Way ﴾٦﴿The Way of those on whom You have bestowed Your Grace; not the way of those who have earned your anger, nor of those who went astray ﴾٧﴿[Sūra al-Fātiḥa 1, Verses 1-7]With His Wall of Protection, with His Wall of Protection, with His Wall of Protection.And the Qur’ānic VerseGod! There is no deity but Him; the Ever-Living, the Self Subsisting, the Eternal One. Neither slumber nor sleep can overtake Him. To Him belongs whatsoever is in the Heavens and whatsoever is on the earth. Who is there that can intercede in His Presence except by His permission? He Knows what will happen to them His creatures in this world and what will happen to them in the Hereafter; nor shall they comprehend anything at all of His Knowledge except as He Wills. His Throne extends over the Heavens and the earth, and guarding and preserving it, does not exhaust Him, for He is the Exalted, the All-Mighty. ﴾٢٥٥﴿[Sūra al-Baqara 2, Verse 255]This verse will protect us the way the Angels have protected the Prophetic city – with no trench or walls – from every Decreed Ordainment and from every warned-about threat;God is our shield. 3 timesAgainst our enemies and the enemies of God; from the Pillar of God’s Throne to the depths of God’s earth; with a hundred thousand thousand thousand of There is no Power nor Strength except with God, the Exalted, the composition will never break with a hundred thousand thousand thousand of There is no Power nor Strength except with Allāh, the Exalted, the Mighty. It’s fortification will never shatter with a hundred thousand thousand thousand of There is no Power nor Strength except with God, the Exalted, the God! If someone from the jinn, humans, beasts or anything else from the rest of creation, of humankind, devil, ruler, or evil whisperer, plots to cause me any harm, then cause their evil gazes to relapse, and instill trouble in their hearts, and make them bankrupt, and disable them from head to toe, so that they can neither cross a plane, nor climb a mountain, with a hundred thousand thousand thousand of There is no Power nor Strength except with God, the Exalted, the may the Blessings and Peace of God be upon our master Muḥammad, and upon his be to your Lord; the Lord of Honour and Power ﴾١٨٠﴿Who is far superior than what they attribute to Him and Peace be on the Messengers ﴾١٨١﴿And Praise be to God, the Lord and Cherisher of the Worlds ﴾١٨٢﴿[Sūra aṣ-Ṣaffāt 37, Verses 180-182]Within every moment forever, to the number of His Creation, to the extent of His Pleasure, to the weight of His Throne, and the ink that it would take to write His Words.
AlHabib Ali bin Abubakar As-Sakran ra Ali bin Abubakar As-Sakran Syaik Ali bin Abubakar Sakran lahir di Tarim pada tahun 818 hijriyah, hafal alquran dan membacanya mujawwad
Hizib sakron adalah sebuah kumpulan dzikir dan doa yang disusun berdasarkan ayat Al Qur’an dan hadits. Adapun penyusun hizib yang satu ini adalah Habib Ali bin Abu Bakar As-Sakran. Nah penamaan hizib ini dengan nama “sakron” merupakan penisbatan terhadap salah satu gelar beliau yaitu As-Sakran mabuk. Kenapa dinamakan wirid Sakran? Sebab, beliau Habib Ali bin Abu Bakar merupakan salah satu wali yang terkenal masyhur sangat mencintai Allah, saking cintanya hingga mabuk cinta kepada-Nya. Beliau adalah salah satu wali besar yang memiliki banyak sekali karomah. Itulah asal mula julukan Sakran mabuk yang sekaligus dijadikan nama wirid ciptaannya. Sebagai seorang ulama, tentu saja beliau seorang ahli ilmu dan insya Allah termasuk golongan orang-orang shaleh. Kemudian sebagai seseorang yang bergelar habib, tentu saja beliau merupakan salah satu dari keturunan Baginda Muhammad SAW. Nah itulah sedikit informasi mengenai pengertian dan asal-usul dari hizib ini.
SilsilahHabib Rizieq Shihab “Garis keturunan bukan untuk tujuan pamer. Jika itu adalah tujuan, maka harus merupakan kesombongan, dan itu adalah dosa.” Bin Abu Bakar As-Sakran. Bin Syeikh Ali. Bin Abdurrahman. Bin Ahmad Syihabuddin Al-Akbar. Bin Abdurrahman Al-Qadhi. Bin Ahmad Syihabuddin Al-Asghar. Bin Muhammad. Bin Ali. Bin
Daftar Isi Biografi Imam Abu Bakar Sakran 1. Riwayat Hidup dan Nasab Beliau 2. Sosok yang Banyak Ibadah, dan Gelar As-Sakran Mabuk 3. Karamah Beliau 4. Referensi Jakarta – Beliau As Sayyid Syeikh Al Imam Al Qudwah Al Waliyus Shalih Fakhruddin Abu Bakar bin Syeikh Abdurrahman Assegaf. 1. Riwayat Hidup dan Keluarga Lahir Beliau lahir di kota Tarim Beliau dibesarkan dan dididik dalam rumah kemuliaan, ketaqwaan dan ilmu. Wafat Beliau Imam Abu Bakar Sakran wafat di Tarim pada tahun 821 H. Keluarga Imam Abu Bakar Sakran dikarunia lima orang anak laki, yaitu Muhammad al-akbar, Hasan, Abdullah, Ali, dan Ahmad. Dari ketiga anaknya yang bernama Abdullah, Ali dan Ahmad menurunkan keluarga al-Aydrus, Syahabuddin, al-Masyhur, al-Hadi, al-Wahath, al-Munawar. Nasab Beliau Sayyidinal Imam Abu Bakar As-Sakran bin Syeikh al Ghauts Abdurrahman As-Seggaf bin Muhammad Maula Dawilah bin Ali bin Alwi Al-Ghoyur bin Al-Imam Al-Faqih Al-Muqaddam Muhammad bin Ali bin Muhammad Shohib Mirbath bin Ali Khali’ Qasam bin Alwi bin Muhammad bin Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad Al Muhajir bin Isa Ar-Rumi bin Muhammad An-Naqib bin Ali Al-Uraidhi bin Ja’far Ash-Shodiq bin Muhammad Al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Husain bin Siti Fatimah Az-Zahro binti Muhammad SAW 2. Sosok yang Banyak Ibadah, dan Gelar As-Sakran Mabuk Beliau digelari As-Sakran mabuk, karena beliau mabuk cintanya kepada Allah swt. Pernah selama sebelas bulan tidak tidur siang maupun malam, meski demikian beliau masih memperdengarkan hadrahna. Beliau seringkali tak sadarkan diri saat berdzikir kepada Allah, berdoa, bertawasul kepada para wali. Beliau banyak berperasangka baik dan mendoakan anak anaknya, suatu kali pernah dinyalakan di bawah beliau api yang panas saat berada di Mihrabnya waktu itu musim yang sangat panas, beliau malah mengeluhkan kedinginan dan begitu juga di musim panas. 3. Karamah Beliau Beliau adalah seorang wali Allah yang mempunyai berbagai macam karamah yang luar biasa. Beliau berasal dari keturunan Al-Ba’alawi. Sebahagian dari karamahnya pernah diceritakan bahawasanya pernah ada dua orang yang datang ke kota Tarim Hadhramaut dengan maksud mengunjungi setiap orang terkemuka dari keluarga Al-Ba’alawi yang berada di kota tersebut. Setibanya di suatu masjid jami’ keduanya dapati Syeikh Abu Bakar sedang bershalat di masjid tersebut. Setelah shalat Jum’at selesai keduanya menunggu keluarnya Syeikh Abu Bakar dari masjid. Namun beliau tetap duduk beribadah dalam masjid sampai hampir matahari terbenam. Kedua orang itu merasa lapar, tapi keduanya tidak berani beranjak dari masjid sebelum bertemu dengan Syeikh Abu Bakar. Tidak lama kemudian, Syeikh Abu Bakar Asseggaf menoleh kepada mereka berdua sambil berkata “Ambillah apa yang ada dalam baju ini”. Keduanya mendapati dalam baju Syeikh itu sepotong roti panas. Roti tersebut cukup mengenyangkan perut kedua orang tersebut. Bahkan masih ada sisanya. Kemudian sisa roti itu barulah dimakan oleh Syeikh Abu Bakar”. Ada seorang diceritakan telah meminang seorang gadis. Syeikh Abu Bakar ketika mendengar berita tersebut telah memberikan komentarnya “Pemuda itu tidak akan mengawini gadis itu, ia akan kawin dengan ibu gadis tersebut”. Apa yang diceritakan oleh Syeikh Abu Bakar ersebut ternyata benar, kerana tidak lama kemudian ibu gadis itu diceraikan oleh suaminya. Kemudian pemuda itu membatalkan niat untuk mengawini gadis tersebut. Bahkan sebagai gantinya ia meminang ibu gadis tersebut. Diceritakan pula bahwa ada serombongan tetamu yang berkunjung di Kota Tarim tempat kediaman Syeikh Abu Bakar Sakran. Tetamu itu tergerak di hatinya masing-masing ingin makan bubur gandum dan daging. Tepat waktu rombongan tetamu itu masuk ke rumah Syeikh Abu Bakar, beliau segera menjamu bubur gandum yang dimasak dengan daging. Kemudian sebagian dari rombongan tersebut ada yang berkata “Kami ingin minum air hujan”. Syeikh Abu Bakar berkata kepada pembantunya “Ambillah bejana itu dan penuhilah dengan air yang ada di mata air keluarga Bahsin”. Pelayan itu segera keluar membawa bejana untuk mengambil air yang dimaksud oleh saudagarnya. Ternyata air yang diambil ari mata air keluarga Bahsin itu rasanya tawar seperti air hujan. Pernah diceritakan bahawasanya ada seorang Qadhi dari keluarga Baya’qub yang mengumpat Syeikh Abu Bakar Asseggaf. Ketika Syeikh Abu Bakar mendengar umpatan itu, beliau hanya berkata “Insya-Allah Qadhi Baya’qub itu akan buta kedua matanya dan rumahnya akan dirampas jika ia telah meninggal dunia”. Apa yang dikatakan oleh Syeikh Abu Bakar tersebut terlaksana sama seperti yang dikatakan. Ada seorang penguasa yang merampas harta kekayaan seorang pelayan dari keluarga Bani Syawiah. Pelayan itu minta tolong kepada Syeikh Abu Bakar Asseggaf. Pada keesokkan harinya penguasa tersebut tiba-tiba datang kepada pelayan itu dengan mengembalikan semua harta kekayaannya yang dirampas dan dia pun meminta maaf atas segala kesalahannya. Penguasa itu bercerita “Alu telah didatangi oleh seorang yang sifatnya demikian, demikian, sambil mengancamku jika aku tidak mengembalikan barangmu yang kurampas ini”. Segala sifat yang disebutkan oleh penguasa tersebut sama seperti yang terdapat pada diri Syeikh Abu Bakar. Diceritakan pula oleh sebagian kawannya bahawasanya pernah ada seorang ketika dalam suatu perjalanan di padang pasir bersama keluarganya tiba-tiba ia merasa haus tidak mendapatkan air. Sampai hampir mati rasanya mencari air untuk diminum. Akhirnya ia teringat pada Syeikh Abu Bakar Asseggaf dan menyebut namanya minta pertolongan. Waktu orang itu tertidur ia bermimpi melihat seorang penunggang kuda berkata padanya “Telah kami dengar permintaan tolongmu, apakah kamu mengira kami akan mengabaikan kamu?” Waktu orang itu terbangun dari tidurnya, ia dapati ada seorang Badwi sedang membawa tempat air berdiri di depannya. Badwi itu memberinya minum sampai puas dan menunjukkannya jalan keluar hingga dapat selamat sampai ke tempat tujuan. Terkadang beliau disaksikan di Ka’bah padahal beliau berada di kota Tarim. Beliau sangat dihormati dan dilebihkan daripada saudaranya yang lain oleh ayahnya dan banyak memujinya, begitu juga saudaranya Syeikh Umar Muhdar banyak memujinya, di antara keduanya terdapat kesamaan dalam rohaniah, rahasia dan kecintaan. Memang beliau memiliki banyak karamah yang luar biasa, adik beliau Syeikh Umar Muhdar berkata tentang beliau “Kalau kita semua wahai keluarga Abdurrahman Assegaf diletakkan dalam satu timbangan dan Abu Bakar berada pada timbangan yang lain pasti timbangan Abu Bakar lebih berat.” Putera beliau Syeikh Al Imam Ali bin Abu Bakar memuji beliau dalam syairnya “Beliau sosok tercinta dan terpanggil kehadirat illahi dengan benarSeperti Samnun dan Ma’ruf yang besar kedudukanyaBeliau memiliki kebesaran kedudukan yang tinggiDan Ismail yang memiliki kedudukan yang tinggi.” 4. Referensi Riwayat Hidup Para Wali dan Shalihin Penerbit Cahaya Ilmu Publisher
AlFaqih Muqaddam Muhammad bin Ali Ba`alawi, Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad, Habib Ali bin Abi Bakar As-Sakran, Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi, dan Habib Umar bin Abdurrahman Al-Attas adalah di antara wali-wali besar yang lahir dan besar serta menggapai ketinggian maqam di bumi Hadhramaut.
Sakran adalah salah satu kumpulan doa dan dzikir yang dikumpulkan dari Al-Qur'an dan hadis. Wirid ini dibuat oleh Habib Ali bin Abu Bakar Assakran. Penamaan "sakran" sendiri berasal dari gelar beliau, yaitu As-Sakran mabuk.Kenapa dinamakan wirid Sakran? Sebab, beliau Habib Ali bin Abu Bakar merupakan salah satu wali yang terkenal masyhur sangat mencintai Allah, saking cintanya hingga mabuk cinta kepada-Nya. Beliau adalah salah satu wali besar yang memiliki banyak sekali karomah. Itulah asal mula julukan Sakran mabuk yang sekaligus dijadikan nama wirid juga;Amalan Paling Top Untuk Mencegah kemiskinanDoa Agar Diberi Keturunan yang Sholeh dan SholehahDoa Agar Diberi Nikmat Tak TerbatasBeliau Al Habib Ali bin Abu Bakar As-Sakran adalah golongan orang-orang soleh dan selalu taat kepada perintah Allah Swt. nasab beliau juga bersambung langsung muttasil kepada Rasulullah Saw. Beliau wafat di tarim pada tahun 821 H. Dan wirid Sakran inilah salah satu anda ketahui, sebagian besar dari wirid, hizib, dan doa boleh diamalkan tanpa ijazah, karena isinya doa, maka setiap orang boleh berdoa dengan wirid atau dzikir yang ia kehendaki termasuk wirid Sakran. Namun ada beberapa wirid yang memang dibuat khusus atau tidak semua orang boleh mengamalkannya kecuali orang-orang tertentu dengan syarat-syarat tertentu. Misalnya dzikir atau wirid yang isinya berupa doa-doa agar diberikan jodoh wanita yang shalihah, maka yang tentunya layak mengamalkannya adalah pria yang sudah baligh, bukan anak kecil, apalagi Sakran merupakan tirakat bagi mereka yang ingin melindungi diri dan keluarga dari gangguan makhluk lain. Maka dari itu, wirid ini boleh diamalkan untuk siapa saja. Wirid Sakran bisa anda jadikan sebagai wirid harian, terutama setelah shalat subuh atau sebelum matahari Sakran memiliki banyak sekali manfaat. Berikut beberapa manfaat dan khasiatnyaMelindungi kita dari berbagai macam gangguan dan kejahatan kita dari berbagai jenis gangguan makhluk baik jin maupun diri kita dan keluarga kita dari gangguan sihir, tenun, santet, dan kejahatan-kejahatan lainnya yang berbau bacaan wirid Sakran lengkap Anda juga bisa download versi PDF disiniSebelum ke penutup. Al Habib Mundzir Al Musawa pernah mengatakan bahwa yang paling utama adalah meminta ijazah atas wirid yang kita amalkan. Sebab, ijazah merupakan sebuah ikatan antara guru kepada muridnya. Ijazah adalah izin yang bersambung dari guru ke guru sampai ke Rasulullah Saw. Hal ini bukanlah wajib, tetapi hanya ke-afdhal-an keutamaan yang tentunya juga akan berpengaruh dengan hasil yang akan kita dapatkan. Wallahu A' pembahasan mengenai manfaat dan khasiat wirid Sakran lengkap dengan tulisan arabnya. Semoga apa yang kami sampaikan bermanfaat. Aamin
wiridini dinamani wirid sakran atau hizib sakron dan dikarang oleh Al Imam Al Habib Abu Bakar Assakran. Beliau digelari dengan As-Sakran atau mabuk sebab beliau mabuk dengan cintanya kepada Allah swt. Baca Juga: Teks Bacaan Wirdul Latif karya Al Imam Al Habib Abdullah bin Alwi Al Haddad, Full dari Awal Sampai Akhir
BaqiyyatusSalaf wa Sayyidul Sheikh al-Imam Abi Bakr bin Salim bin Abdullah bin Abdurahman bin Abdullah bin Abdurahman Assegaf ( 919-992 H) – Shohib ‘Inat, Hadramawt. He was the teacher of Habib ‘Umar Ibn ‘Abdur Rahman al-’Attas, who was in turn, teacher of the great Imam ‘Abdallah Ibn ‘Alawi al-Haddad.
pLQbW. p7ais2quw1.pages.dev/179p7ais2quw1.pages.dev/140p7ais2quw1.pages.dev/429p7ais2quw1.pages.dev/131p7ais2quw1.pages.dev/160p7ais2quw1.pages.dev/311p7ais2quw1.pages.dev/267p7ais2quw1.pages.dev/189
habib ali bin abu bakar as sakran